MODUL 3
karakteristik dioda & transistor
PERCOBAAN 2
RANGKAIAN CLIPPER KONFIGURASI PARALEL
[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]
PERCOBAAN 2
RANGKAIAN CLIPPER KONFIGURASI PARALEL
[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]
Prosedur Percobaan
1. Pastikan semua supply dalam keadaan off
2. Hubungkan jumper seperti rangkaian yang disediakan
3.Periksakan rangkaian kepada asisten yang mengawas.
4. Hidupkan semua supply
5. Tekan tombol reset
6. Amati percobaan, jika tidak sesuai, perbaiki rangkaian
7. Jika sesuai, maka selesai dan demokan pada asisten yang mengawas
8. Jelaskan prinsip kerja + teori dan hubungan keduanya kepada asisten
9. Demokan kepada pembimbing praktikum
10. Matikan supply
1. jurnal[kembali]
1. Pastikan semua supply dalam keadaan off
2. Hubungkan jumper seperti rangkaian yang disediakan
3.Periksakan rangkaian kepada asisten yang mengawas.
4. Hidupkan semua supply
5. Tekan tombol reset
6. Amati percobaan, jika tidak sesuai, perbaiki rangkaian
7. Jika sesuai, maka selesai dan demokan pada asisten yang mengawas
8. Jelaskan prinsip kerja + teori dan hubungan keduanya kepada asisten
9. Demokan kepada pembimbing praktikum
10. Matikan supply
1. jurnal[kembali]
4. analisa[kembali]
Rangkaian clipper merupakan rangkaian yang berfungsi sebagai pemotong sinyal masukan yang berada diatas maupun dibawah level tertentu. pada percobaan kedua ini, terdapat 3 besaran yang akan diamati, yaitu tegangan input Vi, tegangan output Vo, untuk masing-masing clipper potong atas maupun potong bawah. Pada saat Vi sebagai tagangan masukan bersifat sinyal sinusoidal dengan amplitudo yang lebih besar dari yang tercantum pada keterangan alat. pada alat tertera nilai tegangan input sebesar 12V, sedangkan pada percobaan diperoleh amplitudo sekitar 17V. ini disebabkan karena yang tertera di alat merupakan Vrms (root mean square) dari tegangan tersebut, sedangkan yang ditampilkan pada pada alat adalah sinyal pik to pik Vpk (tegangan puncak). Vpk sendiri merupakan hasil dari nilai Vrms di kali akar 2, sehingga 12V dikali akar 2 bernilai 16.97V, saat kita berpedoman pada gambar, maka kita akan membulatkannya menjadi menjadi 17V.
Pada Vo clipper atas (potong atas), Bentuk sinyal puncak yang dihasilkan adalah sinyal bagian atasnya terpotong, ini membuktikan bahwa clipper yang digunakan adalah jenis clipper positif. buktinya adalah sinyal positif output mengalami pemotongan yang disebabkan oleh clipper. Saat setengah polaritas positif (foward bias) pada tegangan input, dioda akan menghantarkan arus listrik (ON). artinya, Dioda terhubung singkat dan tegangan pada RL saat polarits positif ini sama dengan 0 atau mendekati nilai nol. Selama setengah polaritas setengan negatif (reverse bias)pada tegangan input, dioda akan menghambat arus listrik atau dapat disebut open circuit. akibatnya tegangan RL jauh lebih besar dibandingkan R, dan output yang dihasilkan mendekati -Vp. dapat disimpulkan bahwa Clipper positif (clipper potong atas) akan memotong sinyal diatas level 0V. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperleh dalam percobaan, dimana V max bernilai +8v dan pada polaritas output positif terdapat pemangkasan pada puncak gelombangnya. sedangkan V min bernilai -14V, hal ini terlihat bahwa clipper memotong 6v dibagian positifnya.
gambar hasil clipper positif:
Pada Vo clipper bawah, bentuk sinyal puncak bagian bawah output akan terpotong. cara kerja rangkaian ini merupakan kebalikan dari clipper atas, yaitu dioda on atau bersifat konduktor saat setengah siklus negatif, sehingga output RL sama dengan 0V atau mendekati nilai nol. sedangkan saat berpolaritas positif dioda akan bertindak sebagai osilator, sehingga tegangan RL jauh lebih besar dari R, sehingga dihasilkan output yang mendekati +Vp. berdasarkan dari data yang diperoleh saat peratikum, Vmax outpu bernilai +9v dan Vmin bernilai -4v pada saat bernilai negatif terlihat ada pemangkasan pada sinyal negatifnya. Disini dapat dilihat bahwa clipper memotong 5v dibagian negatifnya.
berikut hasil clipper negatif:
Rangkaian clipper merupakan rangkaian yang berfungsi sebagai pemotong sinyal masukan yang berada diatas maupun dibawah level tertentu. pada percobaan kedua ini, terdapat 3 besaran yang akan diamati, yaitu tegangan input Vi, tegangan output Vo, untuk masing-masing clipper potong atas maupun potong bawah. Pada saat Vi sebagai tagangan masukan bersifat sinyal sinusoidal dengan amplitudo yang lebih besar dari yang tercantum pada keterangan alat. pada alat tertera nilai tegangan input sebesar 12V, sedangkan pada percobaan diperoleh amplitudo sekitar 17V. ini disebabkan karena yang tertera di alat merupakan Vrms (root mean square) dari tegangan tersebut, sedangkan yang ditampilkan pada pada alat adalah sinyal pik to pik Vpk (tegangan puncak). Vpk sendiri merupakan hasil dari nilai Vrms di kali akar 2, sehingga 12V dikali akar 2 bernilai 16.97V, saat kita berpedoman pada gambar, maka kita akan membulatkannya menjadi menjadi 17V.
Pada Vo clipper atas (potong atas), Bentuk sinyal puncak yang dihasilkan adalah sinyal bagian atasnya terpotong, ini membuktikan bahwa clipper yang digunakan adalah jenis clipper positif. buktinya adalah sinyal positif output mengalami pemotongan yang disebabkan oleh clipper. Saat setengah polaritas positif (foward bias) pada tegangan input, dioda akan menghantarkan arus listrik (ON). artinya, Dioda terhubung singkat dan tegangan pada RL saat polarits positif ini sama dengan 0 atau mendekati nilai nol. Selama setengah polaritas setengan negatif (reverse bias)pada tegangan input, dioda akan menghambat arus listrik atau dapat disebut open circuit. akibatnya tegangan RL jauh lebih besar dibandingkan R, dan output yang dihasilkan mendekati -Vp. dapat disimpulkan bahwa Clipper positif (clipper potong atas) akan memotong sinyal diatas level 0V. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperleh dalam percobaan, dimana V max bernilai +8v dan pada polaritas output positif terdapat pemangkasan pada puncak gelombangnya. sedangkan V min bernilai -14V, hal ini terlihat bahwa clipper memotong 6v dibagian positifnya.
gambar hasil clipper positif:
Pada Vo clipper bawah, bentuk sinyal puncak bagian bawah output akan terpotong. cara kerja rangkaian ini merupakan kebalikan dari clipper atas, yaitu dioda on atau bersifat konduktor saat setengah siklus negatif, sehingga output RL sama dengan 0V atau mendekati nilai nol. sedangkan saat berpolaritas positif dioda akan bertindak sebagai osilator, sehingga tegangan RL jauh lebih besar dari R, sehingga dihasilkan output yang mendekati +Vp. berdasarkan dari data yang diperoleh saat peratikum, Vmax outpu bernilai +9v dan Vmin bernilai -4v pada saat bernilai negatif terlihat ada pemangkasan pada sinyal negatifnya. Disini dapat dilihat bahwa clipper memotong 5v dibagian negatifnya.
berikut hasil clipper negatif:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar